shopee banner

Proses penuaan tidak hanya memengaruhi kulit kita, tetapi juga memengaruhi sendi serta tulang. Pada lansia, gangguan sendi dapat muncul tanpa adanya riwayat terbentur atau jatuh. Salah satu gangguan yang bisa timbul akibat penuaan adalah penyakit saraf spondilosis servikal. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kondisi ini.

Apa itu Spondilosis Servikal?

Spondilosis servikal, juga dikenal sebagai servikal osteoartritis, adalah kondisi yang menyerang tulang belakang leher. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan pada tulang, diskus atau bantalan sendi, serta sendi di leher akibat keausan yang timbul seiring proses penuaan.

Seiring bertambahnya usia, diskus tulang belakang leher akan menjadi semakin kaku karena kehilangan cairan pelumas. Gesekan antartulang juga semakin terasa akibat penipisan diskus dan tulang rawan. Tubuh kemudian memproduksi tulang baru untuk menggantikan tulang yang rusak, namun pertumbuhan tulang baru ini dapat menekan saraf di dalam tulang dan menyebabkan nyeri di leher.

Gejala Spondilosis Servikal

Spondilosis servikal adalah kondisi yang memengaruhi tulang belakang leher dan dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu. Mengenali gejalanya penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum spondilosis servikal:

1. Nyeri Leher

Nyeri di leher adalah gejala utama spondilosis servikal. Nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan area yang terkena. Nyeri sering kali menjadi lebih buruk saat melakukan aktivitas tertentu, seperti menoleh atau mengangkat benda berat.

2. Nyeri yang Menjalar

Selain nyeri di leher, spondilosis servikal juga dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke bahu, lengan, dan bahkan jari-jari. Nyeri ini bisa bersifat terus-menerus atau timbul secara periodik.

3. Kekakuan Leher

Penderita spondilosis servikal sering mengalami kekakuan pada leher, terutama setelah bangun tidur atau menjalani aktivitas yang membebani leher.

4. Sakit Kepala

Sakit kepala belakang atau cefalgia merupakan gejala umum yang terkait dengan spondilosis servikal. Sakit kepala ini bisa menjadi kronis dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

5. Kesemutan atau Kebas

Beberapa penderita spondilosis servikal juga mengalami sensasi kesemutan atau kebas pada bahu, lengan, atau tangan. Ini disebabkan oleh tekanan yang diberikan pada saraf-saraf oleh tulang yang abnormal.

6. Lemah Otot

Kondisi ini dapat menyebabkan otot-otot leher menjadi lemah, yang mengakibatkan kesulitan dalam mengangkat benda atau menjalani aktivitas sehari-hari.

7. Kesulitan Menggerakkan Leher

Penderita spondilosis servikal mungkin mengalami kesulitan dalam menggerakkan leher secara penuh. Gerakan leher terbatas dan terasa kaku.

8. Gangguan Sensorik

Pada beberapa kasus yang parah, spondilosis servikal dapat menyebabkan gangguan sensorik, seperti hilangnya sensasi panas, dingin, atau rasa sakit pada lengan atau tangan.

9. Kesulitan Mengontrol Buang Air dan Berkemih

Meskipun jarang terjadi, spondilosis servikal yang parah dapat memengaruhi saraf-saraf yang mengatur kandung kemih dan usus, menyebabkan kesulitan dalam mengontrol buang air dan berkemih.

10. Kehilangan Keseimbangan

Pada kasus yang sangat jarang, spondilosis servikal yang parah dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh.

Perawatan untuk Spondilosis Servikal

Gejala spondilosis servikal biasanya dapat mereda dengan sendirinya, namun beberapa perawatan dapat membantu mengurangi dampaknya, seperti:

  • Penggunaan muscle relaxant untuk meredakan otot leher yang kaku.
  • Antidepresan untuk meredakan nyeri yang persisten.
  • Terapi fisik.
  • Suntikan steroid.
  • Operasi, jika gejala semakin parah dan masalah saraf muncul.

Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti magnetic resonance imaging (MRI), untuk menilai kondisi saraf tulang belakang yang terjepit.

Perawatan di Rumah

Beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan gejala spondilosis servikal meliputi:

  1. Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen.
  2. Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tulang dan otot.
  3. Menggunakan kompres hangat atau dingin pada otot leher yang nyeri.
  4. Menggunakan penyangga leher untuk meredakan nyeri dalam jangka waktu singkat.

Namun, jika gejala Anda cukup parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

Meski tidak bisa dicegah, mengenali ciri-ciri penyakit saraf spondilosis servikal dapat membantu Anda lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi di tubuh akibat penuaan. Selain itu, menjalani gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko terkena berbagai gangguan yang berkaitan dengan penuaan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang spondilosis servikal, diharapkan pembaca dapat lebih siap menghadapi proses penuaan dan mengelola gejala yang mungkin muncul.