shopee banner

Bagi penderita penyakit jantung, menjaga kebugaran dan mengadopsi gaya hidup sehat melalui olahraga rutin merupakan hal penting untuk membantu memperkuat otot jantung dan mengurangi gejala. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis olahraga cocok bagi mereka. Berikut adalah beberapa jenis olahraga dan kegiatan lain yang sebaiknya dihindari:

1. Latihan Isometrik

Latihan isometrik adalah jenis latihan yang melibatkan kontraksi otot tanpa perubahan panjang otot atau gerakan sendi. Contoh latihan isometrik meliputi plank, wall sit, atau bridge pose. Meskipun latihan ini dapat memberikan manfaat bagi kekuatan otot, pasien dengan riwayat penyakit jantung sebaiknya menghindari jenis latihan ini.

Mengapa Harus Dihindari?

Latihan isometrik dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Peningkatan tekanan darah ini dapat memengaruhi kerja jantung dan memicu gejala penyakit jantung kambuh. Karena itu, bagi penderita penyakit jantung, latihan isometrik dapat menjadi kontraproduktif dan meningkatkan risiko komplikasi yang tidak diinginkan.

2. Angkat Beban

Latihan kekuatan seperti angkat beban memang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, tetapi bagi pasien dengan riwayat serangan jantung, penting untuk membatasi beban yang diangkat. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengangkat beban lebih dari 4,5 kg dapat meningkatkan risiko komplikasi pada pasien yang baru pulih dari serangan jantung.

Mengapa Harus Dibatasi?

Pasien yang baru pulih dari serangan jantung memiliki jantung yang masih dalam masa pemulihan. Mengangkat beban yang terlalu berat dapat meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti peningkatan tekanan darah atau kerusakan pada jantung yang belum pulih sepenuhnya.

3. Maraton

Meskipun olahraga ringan seperti berjalan kaki atau jogging diperbolehkan bagi penderita penyakit jantung, melakukan maraton sebaiknya dihindari. Latihan kardiovaskular intensitas tinggi, seperti berlari jarak jauh, dapat menyebabkan stres tambahan pada jantung dan pembuluh darah.

Mengapa Harus Dihindari?

Partisipasi dalam maraton membutuhkan upaya fisik yang sangat besar, yang dapat meningkatkan beban kerja pada jantung dan menyebabkan stres tambahan pada tubuh. Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung yang tidak normal, yang berpotensi menyebabkan komplikasi pada penderita penyakit jantung.

4. Sepak Bola

Olahraga seperti sepak bola, yang memerlukan durasi panjang dan intensitas tinggi, dapat meningkatkan risiko komplikasi pada penderita penyakit jantung. Beberapa kasus serangan jantung mendadak tercatat terjadi saat berolahraga sepak bola. Oleh karena itu, bagi penderita penyakit jantung, disarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas yang lebih rendah untuk mengurangi risiko stres pada jantung.

Mengapa Harus Dihindari?

Sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan kekuatan, daya tahan, dan kelincahan yang tinggi. Partisipasi dalam olahraga ini dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat menempatkan tekanan tambahan pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau komplikasi lainnya pada penderita penyakit jantung.

5. Olahraga Berat Lainnya

Olahraga berat seperti latihan HIIT (High-Intensity Interval Training), bersepeda dengan kecepatan tinggi, atau lari jarak jauh dan cepat juga sebaiknya dihindari. Latihan berat yang terus menerus dapat meningkatkan risiko komplikasi pada pembuluh darah jantung dan menyebabkan perubahan ritme jantung yang tidak normal.

Kegiatan Lain yang Perlu Dihindari

Selain olahraga, ada beberapa kegiatan lain yang perlu dihindari bagi penderita penyakit jantung, antara lain:

  • Duduk terlalu lama tanpa bergerak.
  • Menonton TV sambil berbaring yang dapat mengurangi aktivitas fisik.
  • Tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulai program latihan apa pun, terutama bagi penderita penyakit jantung. Dengan memilih jenis olahraga dan kegiatan yang tepat, penderita penyakit jantung dapat tetap menjaga kesehatan jantung mereka tanpa meningkatkan risiko komplikasi.