shopee banner

Polusi udara bukan hanya berkaitan dengan penyakit pernapasan, tetapi juga dapat memengaruhi berat badan lahir bayi. Di Jakarta, polutan utama seperti PM2.5 telah terbukti meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan polusi udara sebagai kondisi darurat kesehatan global bagi anak-anak, namun, masih kurang mendapatkan perhatian yang cukup.

Penelitian di Jakarta

Penelitian dari Universitas Indonesia yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Research and Public Health menyoroti tingginya tingkat paparan polutan PM2.5 di Jakarta pada tahun 2019. Rata-rata paparan polutan mencapai 52 μg/m³, sepuluh kali lipat lebih tinggi dari standar WHO. Dampaknya sangat merugikan, terutama pada bayi dan anak-anak:

  • 6.153 kasus stunting pada anak di bawah 5 tahun.
  • 680 bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
  • 62 bayi lahir prematur.
  • 327 kematian bayi.

Risiko dan Dampak BBLR

Berat badan lahir rendah (BBLR), yang didefinisikan sebagai kurang dari 2.500 gram, membawa risiko serius bagi kesehatan bayi. Berikut adalah beberapa dampak jangka panjang yang mungkin dialami bayi yang lahir dengan kondisi BBLR:

1. Masalah Pernapasan

Bayi dengan BBLR cenderung memiliki masalah pernapasan yang lebih serius. Mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas atau memerlukan perawatan medis tambahan untuk membantu fungsi pernapasan mereka.

2. Pendarahan Otak (Perdarahan Intraventrikular – IVH)

Bayi dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pendarahan di otak mereka, yang dikenal sebagai perdarahan intraventrikular (IVH). Ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan masalah perkembangan selanjutnya.

3. Kondisi Jantung

Bayi dengan BBLR juga mungkin mengalami kondisi jantung, seperti patent ductus arteriosus (PDA), di mana saluran pembuluh darah utama dari jantung tidak menutup sepenuhnya setelah kelahiran.

4. Kerusakan Usus

Enterokolitis nekrotikans (EKN) adalah kondisi serius yang dapat terjadi pada bayi dengan BBLR. Ini adalah kerusakan pada usus yang dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pencernaan.

5. Gangguan Mata

Retinopati prematuritas adalah gangguan mata yang sering terjadi pada bayi dengan BBLR. Ini terjadi ketika retina, bagian mata yang penting untuk penglihatan, tidak berkembang dengan baik setelah kelahiran.

6. Infeksi

Bayi dengan BBLR cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sepenuhnya, sehingga mereka rentan terhadap infeksi bakteri dan virus. Infeksi dapat menyebabkan komplikasi serius dan memerlukan perawatan medis tambahan.

Dengan memahami risiko dan dampak BBLR, penting untuk memberikan perawatan yang tepat dan perhatian medis yang intensif kepada bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan jangka panjang dan meningkatkan prognosis mereka.

Pencegahan

Untuk melindungi bayi dari dampak negatif polusi udara, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:

1. Pemantauan Kualitas Udara

Rutin memantau kualitas udara di sekitar lingkungan tempat tinggal merupakan langkah penting. Informasi tentang kualitas udara dapat diperoleh melalui internet atau dengan menggunakan aplikasi pemantauan kualitas udara.

2. Hindari Paparan Langsung

Saat kualitas udara buruk, hindari keluar rumah atau membuka jendela untuk mengurangi paparan polusi pada bayi. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, pastikan untuk menggunakan masker yang berkualitas baik untuk melindungi bayi dari polusi udara.

3. Penggunaan Air Purifier

Pemasangan air purifier atau filter udara di dalam ruangan dapat membantu mengurangi paparan polusi udara pada bayi, terutama saat tinggal di area dengan kualitas udara yang buruk. Air purifier dapat membantu menyaring partikel-partikel polusi udara sehingga udara yang dihirup dalam ruangan menjadi lebih bersih.

4. Pemilihan Lingkungan yang Bersih

Pilihlah lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi udara jika memungkinkan. Hindari tempat-tempat yang terpapar polusi udara tinggi, seperti daerah dengan lalu lintas kendaraan yang padat atau area industri.

5. Perhatikan Kesehatan Bayi

Selalu perhatikan kondisi kesehatan bayi dan segera konsultasikan dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan, terutama jika bayi terpapar polusi udara dalam jangka waktu yang lama.

6. Gaya Hidup Sehat

Menerapkan gaya hidup sehat, seperti memberikan nutrisi yang baik, menyediakan lingkungan yang bersih dan nyaman, serta memberikan perawatan yang adekuat dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh bayi terhadap dampak polusi udara.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu melindungi bayi dari dampak buruk polusi udara dan memastikan tumbuh kembang mereka berjalan dengan baik.

Polusi udara bukan hanya masalah kesehatan pernapasan, tetapi juga memiliki dampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi kesehatan bayi dari efek buruk polusi udara.