shopee banner

Jahe merupakan tanaman rimpang yang telah lama digunakan sebagai bumbu dapur dan obat tradisional. Kedua jenis utama jahe yang sering ditemui adalah jahe merah dan jahe biasa. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, terdapat perbedaan signifikan dalam warna, rasa, dan penggunaannya.

Perbedaan Antara Jahe Merah dan Jahe Biasa

Jahe merah dan jahe biasa, meskipun berasal dari tanaman yang sama, memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal warna, rasa, dan penggunaan.

Warna dan Rasa

Jahe merah memiliki ciri khas warna merah kecokelatan pada bagian dalamnya, yang membedakannya dari jahe biasa yang berwarna kuning kecokelatan. Perbedaan warna ini memberikan identifikasi visual yang jelas antara keduanya. Selain itu, kulit luar jahe merah cenderung lebih tipis dibandingkan dengan jahe biasa.

Selain perbedaan warna, jahe merah juga memiliki rasa yang lebih pedas dan aroma yang lebih kuat daripada jahe biasa. Sensasi pedas yang lebih intens ini memberikan karakteristik unik pada jahe merah, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menyukai hidangan dengan cita rasa yang kuat dan berani.

Penggunaan

Jahe merah dan jahe biasa memiliki peran yang berbeda dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional.

Jahe Merah: Jahe merah umumnya digunakan dalam masakan dan minuman tradisional di Indonesia. Kehadirannya sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari hidangan khas Jawa seperti wedang jahe. Minuman hangat ini tidak hanya memberikan kenikmatan secara rasa, tetapi juga memberikan sensasi hangat yang menyenangkan, terutama pada cuaca yang dingin atau saat sedang flu. Selain itu, jahe merah juga sering digunakan dalam pembuatan kue tradisional, minuman herbal, dan campuran rempah-rempah untuk memberikan sentuhan rasa yang khas dan aromatik pada hidangan.

Jahe Biasa: Di sisi lain, jahe biasa lebih umum digunakan sebagai bumbu dapur dalam masakan Asia. Rimpang jahe ini sering diparut atau diiris tipis kemudian ditambahkan ke dalam masakan untuk memberikan rasa pedas dan aroma yang khas. Selain menjadi bagian penting dalam masakan, jahe biasa juga sering digunakan sebagai bahan dalam obat tradisional. Kandungan aktif dalam jahe biasa diyakini memiliki efek penyembuhan, terutama dalam meredakan masalah pencernaan, mual, dan peradangan.

Dengan pemahaman akan perbedaan penggunaan antara jahe merah dan jahe biasa, kita dapat memanfaatkannya secara tepat sesuai dengan kebutuhan masakan atau keperluan pengobatan tradisional kita.

Khasiat Jahe Merah dan Jahe Biasa

Meskipun memiliki perbedaan dalam warna, rasa, dan penggunaan, baik jahe merah maupun jahe biasa memiliki manfaat kesehatan yang serupa karena keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu jahe (Zingiber officinale).

  1. Mengandung Gingerol untuk Kesehatan: Jahe mengandung senyawa bioaktif utama yang disebut gingerol, yang memiliki efek antikanker, antiinflamasi, dan antioksidan. Gingerol juga membantu dalam meredakan mual, meningkatkan sistem pencernaan, dan melawan flu dan pilek.
  2. Meredakan Mual: Baik jahe merah maupun jahe biasa telah terbukti efektif dalam meredakan mual dan muntah, baik yang disebabkan oleh efek samping obat maupun yang terkait dengan kehamilan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi gejala mual pada wanita hamil.
  3. Menurunkan Berat Badan: Jahe telah terbukti membantu dalam menurunkan berat badan, baik melalui meningkatkan pembakaran kalori maupun mengurangi peradangan dalam tubuh.
  4. Mengurangi Gejala Osteoarthritis: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe efektif dalam mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri sendi dan kekakuan.
  5. Menurunkan Kadar Gula Darah: Jahe juga memiliki potensi dalam menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan faktor risiko penyakit jantung pada penderita diabetes tipe-2.
  6. Membantu Gangguan Pencernaan Kronis: Jahe dapat membantu dalam mengatasi gangguan pencernaan kronis dengan mempercepat pengosongan lambung.

Efek Samping Jahe

Meskipun jahe dianggap aman dalam jumlah normal, konsumsi dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko pendarahan. Orang yang menggunakan terapi antikoagulan perlu berhati-hati dalam mengonsumsi jahe.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari jahe dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan, disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama bagi wanita hamil atau mereka dengan riwayat pendarahan atau gangguan pembekuan darah.

Dengan memahami perbedaan dan manfaat jahe merah dan jahe biasa, Anda dapat memilih jenis jahe yang sesuai dengan kebutuhan Anda dalam memasak atau sebagai bagian dari regime kesehatan Anda.